Homeostasis
Kondisi - kondisi di dalam tubuh berubah secara
knstan saat kita menguraikan makanan dan mensintesis molekul - molekul
sebagia respons terhadap situasi - situasi tertentu. Akan tetapi, agar
setiap sel dapat mengelilingi sel (cairan ekstraselular) dan cairan di
dalam sel (cairan intraselular) harus tetap sama. Semua bagian tubuh
bekerja sama untuk menjaga cairan ekstraselular dan intraselular dalam
kondisi yang paling baik atau optimum untuk sel. Usaha untuk
mempertahankan lingkungan internal tubuh ini disebut homeostasis.
Cukup
mudah dimengerti bahwa kadar dari semua faktor ini akan terus berubah
tetapi haus cepat dikoreksi untuk menjaga fungsi sel. Efek dari keadaan
yang tidak terkoreksi dalam suatu sel dapat dengan cepat mempengaruhi
sel - sel sekitarnya dan akhirnya mengakibatkan hilangnya fungsi seluruh
organ dan kematian.
Homeostatis dapat
dibayangkan sebagai suatu sistem yang terus menerus menyesuaikan diri
atau dinamis yang menjaga cairan ekstraselular dalam kisaran parameter
tertentu, yang cukup sempit. Hal ini dimungkinkan melalui sejumlah
mekanisme umpan balik. Setiap mekanisme umpan balik memiliki tiga
bagian: suatu titik set, reseptor sensorik, dan efektor.
MEKANISME UMPAN BALIK
Titik
set (set point) digunakan sebagai rujukan untuk membandingkan cairan
yag berjalan melaluinya dengan keadaan 'normal'untuk cairan itu. Banyak
titik set yang ditemukan di hipotalamus yang mengontrol pelepasan hormon
dari kelenjar hipofisis. Hipotalamus berhubungan dengan kelenjar
hipofisis dan terletak pada otak depan di bawah korteks serebri. Kadang -
kadang titik ini disebut sebagai integrator karena menerima informasi
dan memilih informasi yang berbeda untuk diteruskan ke efektor untuk
membuat suatu perubahan.
Tipe kontrol ini disebut sistem umpan
balik negatif dan digunakan oleh tubuh dalam berbagai macam situasi.
Efek dari umpan balik ini adalah untuk menghentikan perubahan (baik
mengurangi atau menambah komponen) sehingga kadarnya dikemalikan pada
kisaran yang normal.
Jenis sistem yang sama juga digunakan untuk
mengontrol temperatur pemanas sentral, oven, dan setrika, jika salah
satu bagian tidak bekerja maka seluruh sistem akan terkena. Secara umum
kecepatan terjadinya homeostasis umpan balik negatif tidak terlalu
cepat, contohnya perubahan glukosa darah tergantung dari sirkulasi darah
untuk menyadari bahwa kadar glukosa tidak normal. Sistem ini juga tidak
mengoreksi dengan sangat akurat dan seringkali terjadi tanda respons
yang berlebihan, yang kemudian harus dikoreksi lagi oleh efektor. Reaksi
- reaksi ini otomatis dan dapat menyesuaikan sendiri, kita tidak dapat
mengontrolnya dengan sadar.
Umpan balik negatif digunakan untuk
mengontrol banyak fungsi tubuh yang berbeda yang meliputi respirasi,
pernapasan, dan temperatur tubuh, tetapi ini bukanlah satu - satunya
tipe sistem kontrol, terdapat juga beberapa mekanisme umpan balik
positif.
Umpan balik positif meningkatkan suatu aktivitas dalam
kurun waktu yang terbatas untuk menghasilkan efek yang diinginkan. Suatu
contoh yang baik adalah rangkaian kontraksi uterus serial yang
mengeluarkan bayi dari uterus pada saat persalinan. Hal ini dapat
dianggap sebagai keadaan homeostatik yang tidak stabil yang berlangsung
untuk periode waktu yang relatif singkat. Janin (stimulus) akan menekan
dinding uterus dan mengakibatkan kelenjar hipofisis menstimulasi
produksi dan sekresi oksitosin, yang akan menyebabkan kontraksi otot
dinding uterus, meningkatkan tekanan pada janin hingga janin
dikeluarkan.
Banyak mekanisme umpan balik positif yang berbahay,
seperti syok kardiogenik (penurunan aliran darah ke berbagai organ
karena serangan jantung). Selama serangan jantung, hanya sedikit darah
yang bersirkulasi ke jaringan, sehingga jaringan menjadi kekurangan
oksigen. Jaringan akan merespons dengan mengubah metabolisme, sehingga
hanya sedikit membutuhkan oksigen. Hal ini akan menyebabkan peningkatan
volume cairan antarsel (cairan intraselular) dan penurunan volume darah
yang bersikulasi. Lingkungan umpan balik positif akan terus berlanjut
dan kondisi memburuk sampai menjadi ireversibel dan mengakibatkan
kematian.
Referensi:
- James, Joyce dkk. Prinsip - prinsip Sains untuk Keperawatan.
- Google.
Tidak ada komentar