Header Ads

ad728
  • Breaking News

    Air Sebagai Pelarut



    Air merupakan zat pelarut yang baik karena strukturnya - kecil dan berbentuk V. Sebagai aturan umum 'like dissolves like' (zat yang serupa saling melarutkan). Air sebagai molekul polar akan melarutkan senyawa polar dan ionik. Air melarutkan senyawa tersebut karena dapat berinteraksi dengannya. Jika senyawa ionik seperti natrium klorida dilarutkan dalam air, maka ion - ionnya akan tertarik ke ion negatif (Cl-) dan ujung negatif molekul air akan tertarik ke ion positif (Na+). Menempelnya molekul zat pelarut ke ion dikenal sebagai solvasi atau dalam kasus spesifik hidrasi air. Senyawa kovalen polar seperti alkohol dan glukosa mengandung gugus -OH dan larut dalam air karena senyawa ini mampu membentuk ikatan hidrogen dengan air. Substansi yang larut dalam air disebut juga hidrofilik (suka air).

    Molekul kovalen nonpolar, seperti lilin, lemak, dan steroid tidak dapat larut dalam air karena air tidak dapat berinteraksi dengan zat - zat tersebut. Zat ini disebut juga hidrofobik (tidak suka air) atau lipofilik (suka lemak). Senyawa nonpolar larut dalam pelarut nonpolar, misalnya senyawa hidrokarbon seperti bensin dan heksana.

    Untuk memasuki tubuh obat - obatan harus terlarut. Obat - obatan nonpolar larut dalam lemak dan mudah terlarut melalui membran sel sehingga dapat diberikan melalui koyo tempel atau supositoria. Obat - obatan polar larut dalam air dan dapat diberikan secara oral atau injeksi intravena (ke dalam vena) karena larut dalam darah dan cairan tubuh.

    Terdapat juga hubungan antara kelarutan dan berapa lama obat dapat bertahan dalam tubuh (waktu retensi). Semakin larut suatu obat dalam air, maka akan semakin cepat transportnya ke hati untuk dipecah dan diekskresi di urin sehingga waktu retensi akan lebih pendek. Obat - obat nonpolar cenderung melewati membran sel dan jaringan lemak sehingga memiliki waktu retensi lebih lama. Namun demikian, mungkin tidak cukup larut dalam darah yang diperlukan untuk bisa bekerja efektif. Keseimbangan dapat terhenti di antara dua perbedaan besar dan beberapa obat memiliki daerah polar dan nonpolar, misalnya obat anestesi lokal lignokain yang ditransport dalam tubuh melalui air karena memiliki regio polar tetapi dapat pula memasuki membran sel karena regio nonpolarnya.


    Referensi:
    • James, Joyce dkk. Prinsip - prinsip Sains untuk Keperawatan.

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728